Tips / Info

Tips Membesarkan TOKEK

Tiga bulan memelihara tokek, saya dapat banyak pengalaman baru. Salah satunya adalah anggapan bahwa tokek adalah hewan yang sangat mudah stress. Itu adalah benar adanya. Di rumah, saya memelihara sekitar 40 ekor tokek ukuran 1-2 ons.
Awalnya, saya memeliharanya di teras belakang rumah. Bagian atasnya ada atap sehingga tak kehujanan atau kepanasan. Selain itu, juga mudah untuk merawatnya. Sebulan pertama, saya tidak melihat adanya pertumbuhan yang cukup signifikan.  Besarnya ya segitu-gitu aja, nyaris tanpa ada pertumbuhan. Padahal, tiap hari saya beri makan jangkrik segar dan besar. Sekali seminggu, minumannya saya ganti dengan susu.
Untuk diketahui, saya dan keluarga banyak melakukan aktivitas di teras belakang rumah, dekat kandang tokek. Di tempat itu, kami biasa mencuci pakaian dan piring atau gelas kotor. Anak saya juga sering bermain di tempat itu, termasuk mandi. Kemungkinan besar, tokek saya stres sehingga tak bisa tumbuh subur.
Karena tak ada perubahan berarti, saya pun berpikir untuk mengubah sistem perawatan. Lalu saya coba buat satu kandang baru, berisi tiga ruang. Kandang itu saya letakkan di atas plafon rumah. Tempatnya hangat dan sepi. Suasananya pun seperti sebuah ruangan yang sudah lama tak ditempati, alias ruang kosong. Banyak debu dan baunya apek.
Saya berpikir, inilah tempat yang representatif untuk sang tokek. Yang jelas, tempat ini tak terjangkau keramaian anak saya, juga aktivitas harian lainnya. Di tempat ini, tokek bisa hidup dengan tenang, jauh dari kebisingan dan gangguan harian.
Kandang itu saya isi 6 ekor tokek ukuran sekitar 1,5 ons. Jadi masing-masing ruang ada dua ekor tokek. Soal makanan, semua tokek, baik yang di kandang bawah maupun di atas plafon, saya beri jenis dan jumlah yang sama. Ternyata, sebulan berikutnya, tokek yang ada di atas plafon ukurannya berubah jadi besar-besar. Untuk diketahui, tokek yang ada di atas plafon saya beri makan dua hari sekali, jadi relatif jarang terlihat orang.
Jika dibandingkan dengan pertumbuhan tokek yang ada di teras belakang, bedanya jauh sekali. Tokek yang ada di atas plafon jauh lebih gemuk. Sekarang beratnya kira-kira di atas 2 ons. Sementara tokek yang ada di teras belakang beratnya masih sekitar 1,5 ons. Selain itu, tokek yang ada di atas plafon lebih agresif dan sehat. Atas keberhasilan itu, saya berniat membuat satu kandang lagi untuk mendongkrak pertubuhan tokek yang lain.
Nah, ini sekelumit pengalaman saya memelihara tokek, semoga bermanfaat untuk pembaca yang tertarik memelihara tokek. Selamat beternak…

 

Cara Mudah Menangkap Tokek

Ini salah satu tips menangkap tokek dengan mudah.

Peralatan yang digunakan menangkap tokek sangat mudah, hanya sebatang tongkat dan sebatang rokok. Caranya, rokok diikatkan di salah satu ujung tongkat lalu diberi makan ke tokek.

Untuk menarik perhatian tokek, goyangkan rokok tersebut di depan matanya. Saat memakannya, tokek akan langsung mabuk dan siap ditangkap. Kini tokek itu siap dijual.

JENIS JENIS TOKEK YANG MASUK SPESIFIKASI

Jenis tokek yang masuk spesifikasi adalah yang termasuk dalam jenis tokek rumah dengan ciri ciri seperti cicak dan berbintik kuning/merah muda/putih.

CARA PENANGKAPAN

Menangkap tokek haruslah hati hati dan jangan seperti mengejar tikus :-) ada beberapa cara yang dapat dilakukan :

1. ikat sedikit tembakau pada ujung lidi, goyangkan di depan mulut tokek, ketika tokek memakannya akan  teler, bungkus dengan kain dan masukkan ke wadah penyimpanan yang telah disiapkan.

2. ikat sedikit kain putih pada ujung lidi, goyangkan di depan mulut tokek, ketika kain digigit tokek, langsung bungkus tokek dengan kain, dan masukkan ke wadah penyimpanan, ketika tangan dilepaskan dari badan tokek, otomatis gigitan pada kainpun akan dilepaskan.

pada prinsipnya cara menangkap dapat dilakukan dengan berbagai macam asalkan tidak menyebabkan kekagetan yang berlebihan pada tokek misalkan dengan  dikejar kejar ataupun ditarik ekornya, tokek dapat melepaskan ekor seperti cicak sehingga kita dapat kehilangan harga jualnya, selalu bagian yang dipegang adalah badan didekat kepala setelah dibungkus kain ataupun memakai sarung tangan.

PERAWATAN TOKEK

Tokek menyukai kandang terbuat dari kayu, stress ketika penangkapan dari alam bebas akan cepat hilang bila ditempatkan dalam kandang kayu, tempatkan kandang pada tempat yang tidak banyak lalu lalang manusia ataupun suara bising knalpot kendaraan bermotor. berikan daun daun pisang kering serta dahan dahan pohon sebagai tempat persembunyian. Makanan alami tokek adalah serangga seperti jangkrik. Untuk mempercepat pembesaran dapat juga diberikan putih telur yang telah direbus dua minggu sekali. Dan jangan lupa berikan minum dalam wadah yang ceper seperti asbak rokok.

 

CICAK TOKEK & TIPS MEMELIHARA

TIPS MEMELIHARA CICAK TOKEK

1. Tokek merupakan haiwan yang tahan lapar dan pertukaran cuaca. Walaupun tidak diberi makan seminggu, ia masih mampu bertahan.

2. Tokek adalah haiwan karnivor. Jadi jika dia kumpul disatu tempat yang sama, cicak tersebut akan memakan sesama sendiri. Jadi, adalah perlu untuk satu kandang bersamaan satu cicak.

3. Tokek tidak tahan kepada tekanan, jangan terlalu kerap mengubah lokasi kandang cicak tokek. Jika keadaan ini berlaku cicak tersebut tidak akan makan makanan yang diberikan. Kebanyakkan cicak tokek mati kerana perkara ini.

4. Lokasi kandang yang agak mesra alam, Kandang diluar rumah yang redup seperti bawah pokok adalah lebih baik berbanding didalam bangunan.

5. Tokek yang baru ditangkap biasanya tidak mahu menjamah makanan dalam tempoh 2-3 minggu. Cara terbaik adlah membina kandang dari pada kayu, peratusan untuk cicak itu pulih daripada stress agak cepat.

6. Elakkan dari bertelur, kerana kita bukan hendak membiakkan cicak tersebut. Konsep 1 cicak bersamaan 1 kandang.

7. Kandang yang baik seharusnya diperbuat dari kayu, berwarna agak gelap, hanya bahagian pintu sahaja menggunakan dawai untuk pengudaraan. Maksimum hanya dua tokek dalam 1 kandang.

8. Makanan terbaik untuk cicak tokek adalah serangga-serangga seperti cengkerik dll.

9. Jangan memegang tokek dibahagian ekor, kerana ia akan menanggalkan ekornya. Jangan sampai digigit, kerana gigitan cicak tokek agak kuat seperti kura-kura. Cara terbaik adlah memegang dibahagian tengkuknya.

Rahasia di balik kemahiran tokek merayap

Ditulis oleh Wahyu Riyadi pada 02-04-2009

tokekPernahkah anda melihat tokek (Gecko gecko)? Atau saudara kecilnya, cicak? Saya yakin anda sudah pernah melihatnya. Tokek/cicak dapat berjalan di dinding dengan sudut yang sangat curam. Bahkan dapat pula berjalan di langit-langit. Mereka dapat menempel dimana saja. Pada permukaan apa saja. Kaca yang permukaannya halus, atau tembok dengan permukaan yang tidak rata. Mereka juga dapat menempel pada permukaan yang kotor dan berdebu.

Pernahkah terbersit pertanyaan bagaimana cara mereka melakukannya. Tentunya akan sangat berguna jika manusia mampu mengetahui rahasia besar ini.

Baru-baru ini para ilmuan telah berhasil membuat bulu halus yang terdapat pada kaki tokek yang digunakan untuk menempel. Bulu buatan ini, meski masih belum sempurna, bekerja mirip dengan jutaan bulu halus pada kaki tokek yang memungkinkan untuk menempel diatas permukaaan yang berbeda, tidak rata, kotor bedebu, dan lingkungan dimana lem-adhesive biasa tidak mampu.

Full, besama rekannya di Lewis & Clark College, UC Santa Barbara, dan Stanford University, melaporkan temuannya tentang rahasia tokek dalam menggunakan bulu halusnya untuk menempel tanpa penggunaan penghisap, lem, ataupun listrik statis. Mereka menemukan bahwa sudut antara bulu halus dengan bidang permukaan adalah hal yang menentukan dalam mengontrol daya menempel dan melepaskan pada tokek. Ratusan atau ribuan lapisan kecil yang terdapat pada ujung bulu-bulu halus tokek (disebut spatulae) akan menempel pada permukaan bidang dan berinteraksi secara molekuler.

Dengan lebih dari 500 ribu bulu halus untuk setiap kaki, dan ratusan sampai ribuan spatulae per bulu, akan menghasilkan interaksi molekular (dalam kimia di sebut gaya van der waals) total sebesar 1000 kali berat tubuh tokek.

Awalnya, tim ilmuan menduga daya rekat pada tokek sama dengan pada beberapa hewan, kodok, serangga, dan beberapa mamalia yang dapat menempel pada permukaan berdasarkan daya rekat kapiler, mengambil keuntungan dari tegangan permukaan cairan. Kebanyakan dari hewan-hewan ini memiliki semacam kelenjar pada kakinya yang menghasilkan cairan yang membuat mereka dapat menempel. Namun diketahui ternyata tokek tidak memiliki kelenjar seperti itu. Tak diragukan, spatulae pada ujung bulu-bulu halus di kaki dapat berinteraksi dengan lapisan air sangat tipis yang terdapat pada hampir seluruh permukaan.

Pada 2005, sebuah tim yang diketuai oleh Kellar Autumn, dosen biologi di Lewis & Clark College di Portland, Oregon, untuk pertama kalinya berhasil mengungkapkan bahwa tokek menjaga kaki lengketnya tetap bersih dengan mengebaskan partikel tanah setiap kali melangkah.

Kaki tokek sangat berlawanan dengan selotip yang menjadi “magnet” untuk menarik debu serta kotoran dan tidak dapat dipakai ulang. Dengan perekat tokek ini, bisa dibuat material pertama yang dapat menempel sekaligus membersihkan diri dari debu setiap kali kontak.

Saat ini ilmuwan di University of California, Berkeley, Amerika Serikat, telah berhasil menciptakan lem sintetis yang mirip dengan cara kerja kaki lengket tokek. Ini adalah lem pertama yang dapat membersihkan sendiri kotoran dan debu yang melekat sehabis digunakan tanpa memerlukan air atau bahan kimia (self-cleaning dry adhesive). Tidak seperti isolasi yang hanya bisa sekali pakai karena kotoran dan gangguan debu yang ikut menempel. A self-cleaning dry adhesive akan mempunyai banyak manfaat, seperti pada teknologi super konduktor, dan dapat menempel di bawah air dan di luar angkasa.

Selain itu juga penemuan ini membawa para ilmuwan itu semakin dekat dengan tujuan membuat robot segala medan yang dapat memanjat dinding dan langit-langit di lingkungan alami, bukan cuma di atas kaca yang bersih. Robot ini bisa pergi ke mana pun diperlukan, mungkin untuk mencari korban yang selamat setelah bencana.

This illustration shows how a dirt particle clinging to the gecko-inspired adhesive becomes more attached to a glass surface than to the adhesive’s microfibers, resulting in a dry self-cleaning effect. (Fearing lab/UC Berkeley)

Dalam studi terbaru, para ahli merancang perekat dengan serat mikro yang terbuat dari polimer kaku. Dengan menggunakan bola-bola mikro berdiameter 3-10 mikrometer untuk mensimulasikan kontaminan, para ilmuwan bisa menunjukkan bahwa serat mikro menekan partikel bola-bola mikro ke ujung serat ketika perekatnya tidak menyentuh permukaan. Ketika serat menekan permukaan halus, kontaminan membuat kontak yang lebih besar dengan permukaan dibanding dengan serat.

 

Make a Free Website with Yola.